Senin, 2 Agustus 2010 | 08:55 WIB
  
  |   |
PROBOLINGGO - Sesuai hisab  (perhitungan kalender), Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan  1431 H jatuh pada hari Rabu (11/8). Sementara Idul Fitri (1 Syawal)  jatuh pada Jumat (10/9).
”Insya Allah, karena  awal puasanya sama, saat Idul Fitri antara Muhammadiyah dan  saudara-saudara kita di NU akan sama,” ujar Dr Agus Purwanto, anggota  Majelis Tarjih dan Tajdid, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim  saat pengajian Ahad Pagi di kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)  Kota Probolinggo.
Agus menambahkan, ijtimak  (bulan sabit pertama kali setelah bulan baru) menjelang Ramadan 1431 H  terjadi pada Selasa 10 Agustus 2010 pukul 10.09. 
Tinggi hilal (bulan sabit) pada saat matahari terbenam  di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk.
Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Muhammadiyah  mengumumkan, 1 Ramadan 1431 H jatuh pada hari Rabu, 11 Agustus 2010.
”Ketinggian hilal sekitar 2,5 derajat itu, tidak  akan menimbulkan perbedaan baik yang menggunakan rukyah maupun hisab,”  ujar dosen ITS Surabaya itu.
Selain itu  Muhammadiyah sudah menentukan 1 Syawal jatuh pada Jumat 10 September  2010. Itu berdasarkan ijtimak menjelang Syawal 1431 H yang terjadi pada  hari Rabu, 8 September 2010 pukul 17.31. Tinggi hilal pada saat itu  masih di bawah ufuk.
Dikatakaan melalui  maklumatnya, 16 Juli lalu, PP Muhammadiyah juga mengumumkan, Idul Adha  (10 Dzulhijjah 1431H) jatuh pada hari Selasa 16 November 2010.  “Kemungkinan Idul Adha-nya (Muhammadiyah dengan lainnya) yang tidak  bareng,” ujar Agus.
Perbedaan penentuan Idul  Adha itu bisa terjadi karena sebagian umat Islam mengacu pada penentuan  wukuf di Arafah saat haji. ”Di Arab Saudi, seorang yang mengaku  menyaksikan bulan, kemudian disumpah, sudah cukup untuk penentuan awal  bulan,” ujar jebolan S3 Universitas Hiroshima, Jepang itu. isa









  
